Monday, September 15, 2025

Pembicara Talkshow Karir Bagi Fresh Graduate Yang Baru Lulus Kuliah

Pembicara Talkshow Karir Bagi Fresh Graduate Yang Baru Lulus KuliahDi tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, mahasiswa dan fresh graduate kerap kali dihadapkan pada kebingungan besar: apakah jurusan kuliah yang mereka pilih sudah tepat, apakah keterampilan yang dimiliki cukup untuk menghadapi kebutuhan industri, dan bagaimana caranya agar mereka bisa diterima bekerja lebih cepat. Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi keresahan umum, sekaligus titik awal mengapa seminar karir begitu dibutuhkan.

Salah satu sosok yang hadir untuk memberikan pencerahan adalah Fatchur Rozi, yang akrab disapa Coach Rozi. Sejak tahun 2004 hingga kini, ia telah menapaki perjalanan panjang dalam dunia profesional. Dari pengalaman menjadi salesman, marketing, hingga terjun ke berbagai bidang pengembangan karir, semua jejak itu mengantarkannya menjadi seorang pembicara yang memahami betul tantangan yang dihadapi generasi muda ketika menapaki dunia kerja.

Coach Rozi tidak sekadar berbicara dari teori. Lebih dari dua dekade perjalanan kariernya memberinya pemahaman nyata tentang apa yang benar-benar dibutuhkan industri. Ia melihat langsung perbedaan antara mahasiswa yang hanya berpegang pada ijazah dengan mereka yang mampu memadukan ilmu akademik dengan keterampilan praktis. Dan dari situlah lahir keyakinannya: dunia kerja tidak hanya menuntut gelar, melainkan juga mentalitas dan kemampuan yang bisa segera diterapkan.

Dalam berbagai seminar yang ia bawakan, Coach Rozi kerap mengajak mahasiswa merenungkan kembali keputusan memilih jurusan. Menurutnya, masih banyak anak muda yang asal memilih jurusan hanya karena ikut-ikutan teman, gengsi, atau dorongan orang tua. Padahal, keputusan itu bisa berdampak panjang pada kehidupan mereka. Ia mendorong setiap mahasiswa untuk menggali potensi diri, mengenali minat, dan menyesuaikannya dengan arah industri yang terus berkembang. Baginya, jurusan kuliah bukan sekadar formalitas, melainkan pintu masuk untuk menemukan jati diri sekaligus fondasi awal karir.

Namun, Coach Rozi juga memahami bahwa tidak semua orang merasa tepat dengan jurusan yang sudah dipilih. Ada banyak mahasiswa atau fresh graduate yang merasa salah arah. Untuk itu, ia selalu menekankan bahwa keterampilan bisa menjadi penyelamat. Industri hari ini lebih fleksibel, terbuka pada siapa saja yang memiliki kemampuan, meski latar belakang akademiknya tidak selalu sejalan. Misalnya, seorang lulusan teknik bisa meniti karir di bidang digital marketing asalkan ia menguasai skill komunikasi, analisis data, dan pemanfaatan teknologi digital.

Coach Rozi banyak berbagi tentang keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, problem solving, dan teamwork tetap menjadi modal utama. Namun, ia juga menekankan pentingnya hard skill yang mengikuti perkembangan zaman. Di era digital, kemampuan seperti data analysis, digital marketing, coding, hingga pemahaman artificial intelligence semakin dicari. Ia selalu mendorong mahasiswa untuk tidak berhenti belajar setelah lulus, melainkan terus meng-upgrade skill sesuai kebutuhan pasar kerja.

Pengalaman panjangnya membuat Coach Rozi paham betul bagaimana cara meng-upgrade skill agar lebih mudah diterima kerja. Ia sendiri telah melewati berbagai fase adaptasi dalam karirnya. Dari dunia penjualan ke dunia pemasaran, dari strategi tradisional hingga strategi berbasis digital, semua ia alami. Menurutnya, kunci utama untuk bertahan dan berkembang adalah kemauan untuk belajar ulang. Dunia berubah cepat, dan mereka yang kaku pada satu kemampuan akan tertinggal. Karena itu, ia selalu mengajarkan pentingnya lifelong learning: belajar sepanjang hayat tanpa henti.

Dalam seminar-seminarnya, Coach Rozi kerap membagikan pengalaman pribadi bagaimana ia harus belajar ulang dari nol. Saat berpindah dari pekerjaan di bidang marketing tradisional ke dunia digital, ia menghadapi tantangan besar. Banyak teknologi baru yang harus dikuasai. Namun, dengan komitmen untuk terus berkembang, ia membuktikan bahwa siapa pun bisa menyesuaikan diri asalkan memiliki tekad. Kisah nyata ini selalu menjadi inspirasi bagi mahasiswa, bahwa dunia kerja memang keras, tetapi juga penuh peluang bagi mereka yang mau membuka diri.

Bagi para fresh graduate, Coach Rozi selalu memberikan pesan tegas: jangan hanya menunggu peluang datang. Dunia kerja menuntut proaktivitas. Mereka yang hanya menunggu panggilan tanpa mempersiapkan diri akan kalah cepat dengan mereka yang lebih siap. Ia mendorong anak muda untuk membangun portofolio, mengasah keterampilan, serta berjejaring dengan banyak orang. Di era digital, kesempatan terbuka lebar. Seseorang bisa belajar kursus online, membuat karya nyata, atau bahkan membangun usaha kecil-kecilan yang bisa menambah pengalaman kerja.

Selain itu, Coach Rozi juga sering menyoroti pentingnya mentalitas. Fresh graduate sering kali memiliki ekspektasi terlalu tinggi: ingin langsung bekerja di perusahaan besar, bergaji tinggi, atau menduduki posisi strategis. Padahal, dunia kerja lebih mirip maraton daripada sprint. Dibutuhkan kesabaran, kerja keras, dan pengalaman yang konsisten. Menurutnya, tidak ada pekerjaan yang sia-sia. Setiap pengalaman, sekecil apa pun, bisa menjadi bekal yang berharga asalkan kita mau belajar dari situ.

Seminar karir yang dibawakan Coach Rozi bukan hanya memberi wawasan, tetapi juga membangkitkan semangat mahasiswa dan fresh graduate. Ia menghadirkan perspektif yang realistis, namun tetap penuh motivasi. Dengan gaya bercerita yang lugas, ia menyampaikan pengalaman pribadinya sehingga audiens merasa dekat dan terhubung. Tidak jarang, banyak mahasiswa yang setelah mengikuti seminarnya merasa lebih percaya diri dan punya arah yang lebih jelas untuk melangkah.

Kini, di tengah dinamika dunia kerja yang semakin cepat berubah, kehadiran sosok seperti Coach Rozi menjadi penting. Ia tidak hanya sekadar memberikan materi, tetapi juga membagikan perjalanan hidupnya sebagai bukti nyata bahwa kesuksesan karir adalah hasil dari keberanian untuk memilih, kesediaan untuk belajar ulang, dan ketekunan untuk terus berkembang.

Sebagai pembicara seminar karir untuk mahasiswa dan fresh graduate, Coach Rozi membawa pesan sederhana namun kuat: jangan takut salah jurusan, jangan takut gagal, dan jangan berhenti belajar. Dunia kerja bukanlah ruang yang menakutkan, melainkan arena untuk menemukan versi terbaik dari diri sendiri. Dan melalui pengalaman panjangnya, ia terus membimbing generasi muda agar lebih siap menghadapi masa depan dengan percaya diri dan keterampilan yang relevan.

Tanya Jawab Mahasiswa Bersama Coach Rozi

Dalam setiap seminar yang ia bawakan, selalu ada sesi tanya jawab yang dinantikan mahasiswa. Mereka biasanya datang dengan kebingungan dan keresahan yang sangat nyata. Coach Rozi pun menjawab dengan gaya lugas berdasarkan pengalaman yang telah ia jalani.

Pertanyaan: “Coach, bagaimana cara memilih jurusan kuliah yang tepat agar tidak salah arah di kemudian hari?”

Coach Rozi menjawab bahwa memilih jurusan sejatinya bukan hanya soal prestise atau ikut-ikutan tren. Kesalahan terbesar yang sering ia temui adalah mahasiswa yang memilih jurusan hanya karena melihat peluang kerja sesaat, tanpa memahami minat dan potensi dirinya. Menurutnya, jurusan terbaik adalah yang berada di titik temu antara passion pribadi, bakat yang dimiliki, dan kebutuhan industri. Ia menambahkan, “Saya sudah melihat banyak mahasiswa yang merasa terjebak karena salah jurusan. Tapi percayalah, tidak ada jurusan yang benar-benar salah kalau kamu tahu bagaimana memanfaatkannya. Kuncinya adalah mengenali diri sendiri dan terus belajar skill tambahan yang relevan.”

Ia juga mengingatkan bahwa dunia kerja saat ini jauh lebih cair. Banyak orang bekerja di bidang yang sama sekali berbeda dari jurusan kuliahnya. Yang membedakan hanyalah seberapa cepat mereka mampu menguasai keterampilan baru. Dari pengalaman pribadinya yang pernah berpindah bidang, ia menegaskan bahwa fleksibilitas dan kemauan belajar ulang justru lebih penting daripada sekadar nama jurusan.

Pertanyaan: “Coach, setelah lulus, bagaimana cara mencari pekerjaan yang benar-benar menjanjikan?”

Coach Rozi tersenyum ketika mendapat pertanyaan ini, karena menurutnya, banyak fresh graduate yang terjebak dengan kata “menjanjikan.” Ia menjelaskan bahwa pekerjaan menjanjikan bukan hanya soal gaji besar atau nama perusahaan terkenal, melainkan pekerjaan yang memberi ruang untuk tumbuh. Dari pengalamannya bekerja sejak awal 2000-an, ia melihat bahwa banyak orang justru tersendat karirnya karena hanya mengejar uang, tanpa memperhatikan perkembangan diri.

“Kalau kamu ingin pekerjaan yang menjanjikan, carilah yang bisa membuatmu berkembang,” ujarnya. Menurutnya, tahap awal setelah lulus sebaiknya dipakai untuk belajar, membangun jaringan, dan memperkuat portofolio. Pekerjaan pertama tidak harus sempurna, tapi harus jadi batu loncatan. “Saya dulu memulai dari bawah, dari posisi salesman yang harus keliling lapangan. Tapi dari situlah saya belajar disiplin, strategi komunikasi, dan mengenal pasar. Itu semua menjadi fondasi ketika saya naik ke posisi marketing hingga akhirnya bisa merancang iklan di televisi,” jelasnya.

Coach Rozi juga menekankan pentingnya melihat arah industri. Ia memberi contoh bahwa sektor digital, data, dan teknologi saat ini memiliki prospek sangat besar. Tapi bukan berarti sektor lain mati. Yang penting adalah mahasiswa berani membuka mata terhadap tren, lalu menyesuaikan diri dengan skill yang dibutuhkan. Ia menambahkan, “Kalau kamu hanya mengandalkan ijazah tanpa keterampilan tambahan, kamu akan kalah bersaing. Tapi kalau kamu terus belajar dan menyesuaikan diri, pekerjaan menjanjikan bukan lagi sekadar impian.”

@careercoachrozi Masuk kerja di jalur Fast Track bukan sekadar impian, tapi peluang nyata bagi kamu yang ingin melompat lebih cepat dalam karier. Program Management Trainee (MT) dirancang untuk menyiapkan talenta muda menjadi calon pemimpin masa depan. Lewat jalur ini, kamu akan belajar langsung dari para senior, terlibat dalam proyek strategis, hingga mengasah kemampuan kepemimpinan sejak awal. Prosesnya memang ketat, tapi hasilnya sebanding: percepatan karier, jaringan profesional yang luas, serta kesempatan emas untuk berkontribusi besar di perusahaan. Siapkah kamu ambil jalur cepat menuju sukses? #FastTrackCareer #ManagementTrainee #KarierCemerlang #FutureLeader #GenerasiMuda #RoadtoSuccess #KarierCepat #BelajarMemimpin #KesempatanEmas #karirmelejit ♬ suara asli - Career Coach Rozi

Pertanyaan: “Coach, bagaimana kalau saya merasa salah jurusan? Apakah peluang saya untuk sukses jadi lebih kecil?”

Coach Rozi sering mendapat pertanyaan ini, dan jawabannya selalu sama: tidak ada istilah benar-benar salah jurusan. Yang ada hanyalah salah strategi dalam memanfaatkannya. Ia menceritakan banyak kisah nyata, termasuk dirinya sendiri, yang harus belajar ulang keterampilan baru agar tetap relevan.

“Banyak anak teknik yang akhirnya jadi digital marketer, banyak lulusan ekonomi yang jadi programmer, bahkan ada lulusan sastra yang sukses di dunia bisnis. Semua itu mungkin, asal kamu punya tekad untuk terus belajar,” tegasnya. Ia mengingatkan bahwa industri tidak terlalu peduli dari mana kita berasal, yang mereka cari adalah orang yang bisa menyelesaikan masalah.

Dari sesi tanya jawab itu, terlihat jelas bahwa pengalaman panjang Coach Rozi menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dan fresh graduate. Ia tidak memberi jawaban yang manis semata, melainkan realita yang bisa mereka jadikan pedoman. Dunia kerja memang tidak mudah, tapi dengan arah yang jelas, keterampilan yang relevan, dan mentalitas untuk terus belajar, setiap mahasiswa punya kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Blog Post

Related Post

Back to Top